SUMSEL.NEWS – OKU TIMUR – Ratusan pendekar berkumpul di Halaman Kantor Camat Buay Madang Timur, Minggu (18/9/2022).
Para pendekar berasal dari beberapa paguyuban seni beladiri ini, berkumpul untuk melakukan latihan bersama. Kegiatan mengambil tema Pendekar BMT berkarakter dan Jatidiri, Bertarung bukan untuk berkelahi dan berlatih bukan untuk menyakiti.
Camat Buay Madang Timur Muhammad Andre, menyebutkan Kegiatan sebagai wujud dukungan penuh dan semangat unsur-unsur paguyuban seni bela diri masyarakat. Untuk ikut berkontribusi mewujudkan misi Bupati dan Wakil Bupati OKU Timur, Khususnya misi Ke-enam meningkatkan stabilitas keamanan dan ketentraman masyarakat bersinergi dengan pihak Pemerintah Desa, Kepolisian, TNI dan Masyarakat.
” Dalam rangka mendorong terciptanya pertumbuhan perekonomian daerah dan masyarakat Khususnya di Wilayah Kecamatan BMT, Diselenggarakan kegiatan latihan gabungan perguruan seni bela diri Se-Kecamatan BMT. Diikuti delapan perguruan seni bela diri dalam naungan Ikatan Pencak Silat Indonesia Kecamatan BMT” sebut Andre.
Camat energik dan dekat dengan rakyat ini, merinci delapan perguruan seni beladiri yang mengikuti latihan gabungan. Diantaranya Persaudaraan Setia Hati Terate, Persaudaraan Setia Hati Tunas Muda Winongo, Pagar Nusa, Perguruan Silat Nasional (Persinas) Aman Selamat Ampuh Damai (ASAD).
Pencak Silat Bunga Islam, Perguruan Seni Beladiri Indonesia Tapak Suci Putera Muhammadiyah, Ikatan Keluarga Silat Putra Indonesia Kera Sakti, Tjimande Tari Kolot Kebon Djeruk Hilir.
“Seiring harapan para Insan-Insan Pendekar Se-Kecamatan BMT senantiasa terjaga rasa memiliki dan ikut berperan aktif bersama TNI-Polri untuk terus menjaga kondisi keamanan, ketentraman dan ketertiban khususnya di wilayah Kecamatan BMT. Agar senantiasa berjalan Harmonis, dan tercipta hubungan erat persaudaraan sesama pendekar seni beladiri tujuan akhirnya kondisi aman, tentram dan tertib dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat di Wilayah OKU Timur Maju Lebih Mulia dan SUMSEL Maju Untuk Semua” ucapnya.
Apen Saputra
Komentar