Profil Pelajar Pancasila Solusi Memperbaiki Perilaku Generasi Alpha

Pendidikan2493 Dilihat

Oleh Meisya Dwi Morlina mahaiswa PGSD Universitas Sriwijaya

SEBAGAI mahasiswa di Fakultas Pendidikan, maka dengan kesadaran yang penuh saya harus mengikuti perkembangan pendidikan baik di Indonesia maupun di dunia. Terlebih lagi setelah hadirnya pandemi membuat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengambil langkah baru agar generasi bangsa ini tetap mendapatkan asupan ilmu pengetahuan.

Banyak istilah baru bermunculan, salah satunya adalah Profil Pelajar Pancasila, mungkin bagi sebagian kalangan istilah ini masih terdengar asing meskipun belakangan menjadi topik pembicaraan hangat bersama Kurikulum Merdeka yang digadang-gadang menjadi next level dari Kurikulum 2013.

Pada peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 22 tahun 2020 tentang rencana strategis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tahun 2020-2024, Profil Pelajar Pancasila disesuaikan dengan visi dan misi dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dengan 6 ciri utama.

Apakah Profil Pelajar Pancasila dapat memperbaiki perilaku Generasi Alpha yang menurut saya memiliki citra buruk? Berikut enam ciri utama dari Profil Pancasila menurut Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Pertama Beriman, Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan Berakhlak Mulia

Anak-anak zaman sekarang sudah tidak memiliki etika, dimulai dari sikap tidak menghargai orang lebih tua hingga tutur kata yang tidak sopan. Selain itu, dengan perkembangan teknologi banyak anak yang menghabiskan waktu dengan bermain game tanpa memperdulikan waktu. Ciri pertama dari Profil Pelajar Pancasila seharusnya dapat menetralisirkan keburukan itu, karena beriman, bertakwa dan berakhlak mulia tidak dapat bersanding dengan keburukan pada diri seseorang.

Kedua Berkebinekaan Global

Berkebinekaan global mengharapkan anak senantiasa mempertahankan budaya luhur, lokalitas, dan identitasnya namun tetap terbuka dengan budaya lain dengan kata lain meskipun berbeda dengan apa yang mereka pegang teguh, anak-anak masih bisa menerima perbedaan sehingga akan terbentuknya rasa toleransi dan juga saling menghargai dalam diri anak.

Ketiga Bergotong Royong

Kata bergotong royong sudah melekat dengan masyrakat di Indonesia karena sebagai makhluk sosial, tentu saja kita tidak bisa berdiri sendiri tanpa bantuan sesama. Bergotong royong merupakan kemampuan yang harus dimiliki setiap anak karena di dalamnya terkandung rasa kepedulian karena ia merupakan kemampuan untuk berkerja sama dalam melakukan kegiatan secara suka rela.

Keempat Mandiri

Mandiri yang dimaksud dalam Profil Pelajar Pancasila adalah kesadaran diri tentang tanggung jawab yang dimiliki baik mengenai proses maupun hasil belajar. Selain itu, mandiri juga menyangkut kepekaan terhadap situasi yang sedang dihadapi dengan segala kemungkinan yang terjadi.

Kelima Bernalar Kritis

Bernalar kritis berarti mampu memperoleh dan memproses informasi yang kemudian di analisis sebelum mengambil keputusan. Pelajar Pancasila tidak dengan serta merta menerima informasi tanpa mencari dan memprosesnya yang kemudian dapat mengakibatkan salah dalam pengambilan keputusan.

Komentar