Bedah Buku Tingkatkan Motivasi Untuk Menulis

sumsel.news – OKU TIMUR – SMP Negeri 1 Martapura, Kabupaten OKU Timur menggelar bedah buku Negeri Para Phuyang dan 1/2 Guru Karya Himawan Bastari, S.Pd. Acara bertempatkan di Aula sekolah, Sabtu (10/10 2020)

Sebanyak 40 peserta terdiri dari guru dan staf tata usaha sekolah antusias mengikuti bedah buku tersebut oleh narasumber sekaligus penulis naskah, HbR Himawan. Peserta mayoritas berprofesi guru itu begitu serius mendengarkan motivasi yang diberikan oleh penyaji materi yang sekaligus penggagas Griya Mata Pena OKU Timur.

Himawan mengatakan kepada sumsel.news, berharap dari kegiatan ini bisa muncul generasi guru penulis baru, terutama di SMP Negeri 1 Martapura. Karena menurut pria yang juga seorang guru ini , ketrampilan menulis merupakan kecerdasan yang istimewa.

“Kita motivasi para guru, utamanya yang memiliki latarbelakang guru agar berani dan mau menulis,” kata Himawan usai memberi materi.

Menurutnya, hal itu dilakukan agar literasi di OKU Timur lebih hidup dan semarak. Harapan besarnya melalui kegiatan bedah buku seperti ini, dirinya menganggap adalah cara yang pas untuk mencapai tujuan itu. Dia juga mengajak para peserta bedah buku agar bisa memanfaatkan kemajuan teknologi sebagai media belajar menulis.
“Paling tidak setelah mengikuti bedah buku mereka semangat menulis dari pribadi sendiri, salah satunya dengan memanfaatkan teknologi untuk membawa pengaruh positif,” imbuhnya.

Sementara Kepala SMP Negeri 1 Martapura , Sugiyani Natalia, M.Pd mengaku, kegiatan bedah buku ini adalah yang pertama. Menurut dia, tujuan utama lembaganya mengadakan bedah buku ini agar pengetahuan guru bertambah. Ia juga berharap para peserta guru di SMP Negeri 1 Martapura mampu menulis untuk menumbuhkan literasi minimal dilingkungan sekolah.

“Semoga para peserta yang telah mengikuti bedah buku menjadi semangat dan termotivasi dalam gerakan menulis,” kata kepala SMP Uggulan di OKU Timur ini.

Lanjut kepala sekolah, ketrampilan menulis adalah sesuatu yang tidak bisa dipisahkan dari diri guru. Sedangkan melahirkan sebuah tulisan itu merupakan bukti bahwa kompetensi guru mumpuni..

“Target kita semoga kedepan ada salah satu guru, mampu menuangkan isi pemikiran dalam sebuah tulisan,” pungkasnya.(ril/01)

Komentar