OKU Timur Kejar Target Produksi Gabah 6,5 Ton Per Hektar Pada 2022

Berita, OKU Timur373 Dilihat

SUMSEL.NEWS – OKU TIMUR – Pemerintah Kabupaten OKU Timur berusaha menggapai target produksi gabah pada 2022 sebanyak 6,5 ton gabah per hektar. Setelah adanya penurunan Luas Baku Sawah (LBS), yang berdampak pada produksi Gabah Kering Giling (GKG) dan Gabah Kering Panen (GKP).

Kabid Tanaman Pangan Dinas Pertanian OKU Timur, Andri Irawan menyebutkan berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2017, LBS di Kabupaten OKU Timur seluas 77.315 hektar.

“Kebanyakan LBS banyak terbaca oleh satelit bukan sebagai persawahan. Sehingga, pada 2019 ditetapkan LBS OKU Timur menjadi 59.522 hektar. Karena penurunan itu, jadi kelihatan produksi gabah turun menyesuaikan LBS,” sebutnya, Kamis (04/08/2022).

Andri merinci pihaknya telah melakukan pemetaan kembali mengenai LBS OKU Timur, sempat menurun, dan diperoleh data LBS sekitar 71 ribu hektar.

Berdasarkan data dari BPS Kabupaten OKU TIMUR pada 2018, produktifitas gabah 6,598 ton per hektar. Pada 2019, produksi gabah menjadi 6,246 ton per hektar. Pada 2020, produksi gabah sebanyak 6,359 ton per hektar. Kemudian pada 2021, produksi gabah sempat turun menjadi 6,02 ton per hektar.

“Sasaran kami, produksi gabah (GKG dan GKP) pada 2022 menjadi 6,5 ton per hektar,” rincinya.

Selain dari LBS yang menurun tersebut. Indeks Pertanaman (IP) juga memberikan dampak pada pendataan produksi gabah di Bumi Sebiduk Sehaluan.

Berdasarkan data dari Dinas Pertanian yang merujuk pada Musim Tanam (MT). Maka, IP OKU Timur pada 2018 sekitar 1,71. Pada 2019, sekitar di angka 1,63. Pada 2020, berkisar di 1,76. Kemudian, pada 2021 berkisar di 1,64. Selanjutnya, pada 2022 Dinas Pertanian OKU Timur menargetkan IP OKU Timur dapat mencapai di angka 2,0.

Lebih lanjut, Penurunan produksi juga disebabkan adanya serangan hama seperti hama tikus, yang sudah diantisipasi dengan menggerakkan gerakan pengendalian tikus. Serta, adanya peralihan tanaman, dari padi menjadi jagung.

“Kami berusaha agar lahan persawahan tidak dibiarkan saja, adanya peran penyuluh disini sangat penting. Serta, ada juga bantuan, dari provinsi secara stimulan kepada petani,” paparnya.

Staf khusus Bidang Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten OKU Timur, Sugeng Supriyanto menambahkan, Pemkab OKU Timur terus berupaya untuk meningkatkan produksi 1 juta ton gabah. Dengan berbagai upaya untuk menggapai target tersebut. Seperti, pertama penambahan LBS, dan kedua pengembangan inovasi teknologi dengan sistem Pinostabela dikawal akademisi.

“Ketiga perlu adanya sinkronisasi antar lintas kelembagaan terkait, sehingga ada sinergitas yang baik,” paparnya.

Komentar