Oleh: Al-Mahfud
Melahirkan generasi dengan SDM unggul dan siap menghadapi tantangan abad 21 melalui pendidikan butuh visi misi jelas dan perencanaan jangka panjang. Munculnya generasi emas untuk membawa Indonesia maju pada 2045 tak bisa dicapai hanya dalam waktu satu dua tahun.
Dibutuhkan adanya komitmen, konsistensi, dan keberlanjutan dalam membangun pendidikan di Indonesia.
Terobosan mesti dilakukan tetap dalam koridor yang selaras dengan target jangka panjang. Untuk mengejar ketertinggalan, kita perlu kecepatan, keberanian, dan langkah-langkah transformatif.
Namun, di saat bersamaan, itu semua harus dijalankan dalam langkah-langkah yang terukur, terencana, dan konsisten.Hal ini pula yang terlihat dari program-program Merdeka Belajar melalui berbagai tranformasi dan komitmen untuk menciptakan pendidikan yang menyenangkan dan relevan bagi kebutuhan di masa depan.
Berbagai kebijakan dibuat dalam rangka membangun dan menciptakan dampak jangka panjang bagi terciptanya pendidikan yang lebih baik dan bermutu di masa depan.
Melalui pemaparannya tentang Target Merdeka Belajar 15 Tahun ke Depan (2/7/2023) di hadapan Komisi X DPR RI beberapa waktu lalu, Mendikbudristek Nadiem Makarim menekankan prinsip keberlanjutan dalam rangka memastikan kebijakan Merdeka Belajar tetap berlanjut serta semua target yang dicanangkan akan tercapai pada 15 tahun ke depan.
Nadiem menjelaskan, program-program Merdeka belajar merupakan prinsip keberlanjutan untuk mencapai critical mass (batas minimum) sekitar 20 persen, sehingga tercipta kondisi yang baik bagi sistem pendidikan Indonesia.
Demi mencapai target-target tersebut, berbagai aspek telah dilakukan. Dari melakukan revisi berbagai peraturan perundangan, tranformasi kepemimpinan, hingga mengintegrasikan peran pihak ketiga dalam sistem pendidikan nasional.
Soal peraturan perundangan, Kemendikbud merevisi berbagai aturan teknis untuk menyederhanakan proses administratif serta melakukan perluasan jangkauan penerima manfaat. Ini bisa dilihat misalnya dari penyederhanaan pencairan dana BOS serta perluasan jangkauan ke sekolah swasta.
Hal tersebut terlihat bisa dilihat misalnya melalui kebijakan-kebijakan transformatif seperti program Merdeka Belajar Episode 3: Penyaluran dan Penggunaan Dana BOS, Episode 6: Transformasi Dana Pemeritah untuk Perguruan Tinggi, juga Merdeka Belajar Episode 10: Perluasan Program Beasiswa LPDP.
Kemudian mengenai transformasi kepemimpinan internal serta integrasi peran pihak ketiga, ini terlihat dari program-program Merdeka Belajar Episode 2: Kampus Merdeka, Episode 4: Organisasi Penggerak, Episode 7: Sekolah Penggerak, Episode 11: Kampus Merdeka Vokasi, hingga Episode 20: Praktisi Mengajar.
Semangat Kolaborasi
Apabila kita perhatikan, berbagai transformasi program Merdeka Belajar banyak dilakukan dengan membangun kolaborasi antar berbagai pihak untuk mendukung terciptanya pendidikan yang lebih baik.
Pendekatan kolaboratif ini di satu sisi menjadi terobosan untuk mengurai persoalan-persoalan di dunia pendidikan yang secara lebih komprehensif. Di saat bersamaan, semangat kolaborasi ini juga membangunkan kepedulian semua pihak untuk bersama-sama memperbaiki dan meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia.
Misalnya, dalam program Organisasi Penggerak dan Sekolah Penggerak, organisasi masyarakat, komunitas pendidikan serta semua pemangku kepentingan diajak terlibat dalam membangun pendidikan. Model dan praktik baik pembelajaran dari Organisasi Penggerak diintegerasikan dengan program transformasi pendidik dan tenaga kependidikan di Kemendikbud. Itu semua adalah bagian dari upaya membangun sistem serta kualitas pembelajaran yang lebih baik.
Semangat kolaborasi juga bisa kita lihat dari dilibatkannya para praktisi ahli untuk membangun kecakapan dan keahlian mahasiswa dalam program Praktisi Mengajar.
Kolaborasi dilakukan antara dosen dan praktisi untuk merancang dan mengelola mata kuliah agar mahasiswa mendapatkan pembelajaran yang menyeluruh antara teori dan praktek di lapangan.Tujuannya adalah terciptanya keterhubungan dan relevansi dengan apa yang dibutuhkan di dunia kerja dan industri.
Kita harapkan, visi dan target jangka panjang yang telah ditetapkan dalam dunia pendidikan dapat tercapai dengan adanya komitmen, konsistensi dan keberlanjutan.
Selain terobosan, dibutuhkan kolaborasi, gotong royong, dan gerakan bersama untuk memastikan target-target tersebut bisa tercapai secara terukur demi melahirkan generasi unggul yang kelak akan membawa bangsa ini pada kemajuan.
*Penulis, peminat topik pendidikan.
Menulis artikel, esai, dan ulasan buku di berbagai media massa.
Komentar