Meningkatkan Manajemen Waktu Dengan Metode Project Based Learning

Opini1453 Dilihat


Oleh: Bayu Prasetya, S.Pd
Mahasiswa PPG Prajabatan Bimbingan Dan Konseling Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta

Pendidikan dapat diartikan sebagai laksana sebuah eksperimen yang tidak pernah selesai hingga kapanpun yang akan selalu berubah sepanjang ada kehidupan manusia di dunia ini.
Setiap peserta didik mempunyai keterampilan yang berbeda-beda dalam belajar, seperti keterampilan membaca, mendengar, menulis, konsentrasi dalam belajar, keterampilan mengahapal pelajaran, dan juga keterampilan dalam memanajemen waktu.
Pemahaman siswa tentang manajemen waktu akan membentuk pribadi yang disiplin. Siswa harus terlatih dalam mengatur dan mengalokasikan waktu setiap hari. Pengaturan waktu yang baik membuat siswa mampu memisahkan kegiatan belajar dan kegiatan pribadi. Manajemen waktu merupakan pengorganisasian terhadap waktu yang dimilikinya. Manajemen waktu adalah proses harian yang digunakan untuk membagi waktu, membuat jadwal, daftar hal-hal yang harus dilakukan, pendelegasian tugas, dan sistem lain yang membantu untuk menggunakan waktu secara efektif,
Bagi seorang siswa, mengatur waktu antara belajar dan bermain serta melakukan aktivitas sosial lainnya wajib dilakukan. Namun demikian, banyak dari mereka yang masih terkendala dalam membagi aktifitas akademik dan aktifitas bermain. Manajemen waktu merupakan salah satu jenis permasalahan yang muncul pada siswa.
Bimbingan klasikal merupakan salah satu strategi layanan yang diberikan bagi siswa, dikarenakan dalam bimbingan klasikal siswa dapat diskusi antar anggota individu lainnya, saling berinteraksi dan saling tukar pikiran mengenai bagaimana cara mengatur dan mengelola waktunya dengan baik terutama waktu belajarnya. Bimbingan klasikal juga dapat diterapkan melalui berbagai model pembelajaran kooperatif salah satunya adalah model Project based Learning (PJBL). Model ini memberikan kesempatan kepada pendidik untuk merancang proses pembelajaran yang dibangun dari permasalahan nyata (kontekstual) sehingga memberikan tantangan bagi peserta didik untuk dipecahkan dan memberikan pengalaman belajar berdasarkan konsep yang dibangun serta dari produk yang dihasilkan dalam proses pembelajaran berbasis proyek.
Project Based Learning yang diterapkan untuk mengembangkan kompetensi siswa bekerja di perusahaan, siswa menjadi lebih aktif di dalam belajar, dan banyak keterampilan yang berhasil dibangun dari proyek di dalam kelasnya, seperti keterampilan membangun tim, membuat keputusan kooperatif, pemecahan masalah kelompok, dan pengelolaan tim. Project Based Learning memiliki potensi yang besar untuk membuat pengalaman belajar yang menarik dan bermakna bagi siswa untuk memasuki lingkungan masyarakat dan bermanfaat luas sebagai dasar keterampilan untuk memasuki dunia pekerjaan.

Komentar