Belitang Madang Raya – Akibat murahnya harga getah karet dan getah semakin berkurang. Banyak pekebun mengalihkan kebun karetnya menjadi tanaman seperti pisang, pinang dan sawit, karena dianggap petani lebih menguntungkan kedepannya.
Bukan apa karena sudah kecil untuk harapan mereka (pemilik kebun) kepada karet yang saat ini murah harganya. Sebab semakin tahun harga getah karet semakin menurun, dan ditambah lagi tidak ada getah (getah semakin sedikit).
Basiran (50th) warga Desa Tugu Mulyo, Kecamatan Belitang Madang Raya, yang memiliki luas tanah seluas satu hektar telah ditanami pohon karet. Kebun karetnya kini telah habis ditebangnya, dan kini menglihkan menjadi tanaman pinang dan budidaya pisang.
Ia menyebutkan, bahawa merasa tidak mendapatkan hasil dari karet yang dia miliki. Lantaran 400 batang batang karet miliknya hanya mampu menghasilkan 30 kg dalam seminggu, dengan harga Rp 7 ribu per Kg.
“Hasil itu belum dibagi dua dengan buruh sadap, jadi dalam seminggu dirinya hanya mendapatkan Rp 105 ribu,” Sebut Basiran.
Keadaan tersebut, mendorong dirinya untuk menebang pohon karet miliknya dan ditanami pohon pinang dan budidya pisang. Kini kebun karetnya, ditanami pisang kepok sebanyak 500 batang dan pohon pinang sebanyak 700 batang. Pisang Kepok jenis pisang besar dan gempal, mengandung antasid alami yang mampu menetralkan gangguan pencernaan, bermanfaat mengatasi sembelit, skit lambung dan diare.
Ia mengatakan, lebih banyak menguntungkan menanam pisang karena pohon pisang kepok bisa dimanfaatkan segalanya yaitu dari buah, jantung pisang, dan daun.
“Bahkan batangnya pun bisa jadi uang, yaitu dengan dibuat keripik batang pisang, dan semua yang ada dipisang itu menjanjikan hasilnya” ungkapnya saat di bincangi wartawan.
Anton
Komentar