Lembaga Adat OKUT Siap Ikuti Pekan Adat Sumsel

Berita, OKU Timur, Sumsel761 Dilihat

sumsel.news – OKU Timur – Lembaga Pembina Adat Kabupaten OKU Timur siap mengikuti dan mengirimkan utusan mengikuti acara Pekan Adat Sumatera Selatan tahun 2020 di Hotel Swarna Dwipa pada 11 November 2020 mendatang.

Berbagai rangkaian acara didalam kegiatan Rembuk Adat. Rencananya kegiatan ini sendiri akan dibuka langsung oleh Gubernur Sumsel H. Herman Deru.

Ketua Umum Lembaga Pembina Adat OKU Timur H. Leo Budi Rachmadi mengatakan, pihaknya menyiapkan utusan terdiri tiga dari Pengurus Lembaga Pembina Adat dan dua Sastrawan Komering yang akan mengikuti Lomba Sastra Tutur atau Lisan.

“Lembaga adat OKU Timur akan mengikutkan lima orang yang nantinya berpartisipasi dalam sejumlah rangkaian pekan adat Sumsel 2020 ini,” ujarnya dalam Press release Kamis (05/11/2020).

H Leo menerangkan, pada saat rembuk adat di acara Pekan Adat ini akan membahas mengenai sejumlah rencana kerja Pembina Adat Sumsel. Diantaranya pembahasan kegiatan yang berkonsep dalam pemberdayaan masyarakat hukum adat. Baik dari sisi sosiologis terutama di sisi yuridis, khususnya Pembuatan Peraturan Daerah Provinsi maupun Peraturan Daerah Kabupaten dan Kota. (sesuai amanah Pasal 18 ayat 2 UUD 1945) yang mensyaratkan harus didasarkan dengan peraturan perundang undangan.

“Rembuk adat ini akan diikuti perwakilan di seluruh Kabupaten dan kota di Sumatera Selatan. Akhir dari rembuk adat itu akan dirumuskan rekomendasi kepada pihak terkait,” terangnya.

Mantan Ketua KPU OKU Timur 2 periode ini berharap, melalui Rembuk Adat Bumi Bersatu Teguh ini, dapat merumuskan Program Kerja untuk menentukan agenda aksi kedepan seperti konsolidasi Lembaga Adat Sampair Desa/Kelurahan, Pakaian Adat Provinsi, Adat dan Budaya Masuk Muatan Lokal di Sekolah Dasar dan Menengah.

“Pekan Adat kedepan diharapkan pula Bisa Kabupaten / Kota dapat menjadi tuan Rumah penyelenggaranya, sehingga setiap pengurus adat disetiap daerah yang ada di Sumsel dapat berpartisipasi penuh dalam kemajuan dan Kelestarian terhadap adat budaya yang ada,” pungkasnya. (apen/ril).

Komentar