Lanosin Sebut PTM Terbatas Taat Prokes

Pendidikan412 Dilihat

SUMSEL.NEWS – OKU Timur – Bupati OKU Timur H. Lanosin meninjau SMP Negeri 1 Martapura, dalam rangka memastikan kesiapan sekolah dalam melaksanakan PTM Terbatas, Pada Selasa Pagi (31/8). Kunjungan melihat secara langsung apakah di Kabupaten OKU Timur PTM terbatas berjalan sesuai protokol kesehatan.

“Alhamdulilah, hasil pemantauan hari ini proses pembelajaran secara tatap muka di SMP ini berjalan dengan baik, pihak sekolah juga sudah menerapkan protokol kesehatan sesuai yang diarahkan Satgas Covid-19,” Kata Bupati OKU Timur H. Lanosin,sebelum meninggalkan SMP Negeri kebanggaan Warga Kota Martapura itu.

Saat meninjau SMP Negeri 1 Martapura, Lanosin menyempatkan mengecek langsung ketersedian air cuci tangan para siswa, meminta sekolah membuka jendela selama PTM terbatas.

Disebutkan, Bupati yang menyelesaikan pendidikan sarjananya di Universitas Sriwijaya ini, mewajibkan seluruh peserta didik, guru, dan pengelola sekolah wajib menerapkan protokol kesehatan, seperti mencuci tangan, memakai masker dan menjaga jarak interaksi selama PTM terbatas dilakukan.

”Anak-anakku semua, saya minta tetap belajarlah dengan giat meski kita sekolah dalam suasana Pandemi Corona. Sehingga kelak menjadi orang yang berguna buat negara terutama daerah kita ini,” sebutnya.

Ditambahkan, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan OKU Timur Wakimin, PTM terbatas sudah dilaksanakan semua tingkatan sekolah sejak 16 Agustus lalu, termasuk Sekolah Menengah Atas pada. Apabila ada yang terkonfirmasi positif Covid-19 di sekolah tersebut maka satgas Covid-19 di kecamatan ataupun kelurahan bisa memberikan rekomendasi untuk penundaan PTM terbatas bagi siswa atau guru.

“Alhamdulillah sampai saat ini PTM terbatas semua berjalan lancar,” ucapnya

Kepala SMP Negeri 1 Martapura Sugiyani Natalia, bahwa PTM terbatas dalam satu ruangan kelas hanya 20 orang, setiap satu mata pelajaran diajarkan selama 35 menit.

“Jadi setiap siswa yang ingin masuk mengikuti pelajaran wajib menggunakan masker, melakukan pemeriksaan suhu tubuh, kemudian mencuci tangan dengan sabun barulah bisa masuk keruang kelas mengikuti mata pelajaran ,” ucap Sugiyani Natalia. (Apen/ril)

Komentar