Sumsel.news – OKU Timur – Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang OKU Timur menggelar kegiatan kajian ilmiah dan pemotongan tumpeng sebagai bagian dari perayaan Dies Natalis HMI ke-78 tahun. Kegiatan ini dilaksanakan pada Minggu, 9 Februari 2025, bertempat di Aula Sekretariat Bersama HMI – KAHMI OKU Timur.
HMI, yang lahir pada 5 Februari 1947 di Yogyakarta, didirikan oleh Lafran Pane. Setiap tahunnya, HMI merayakan Dies Natalis pada tanggal yang sama, mengingatkan kembali pada perjalanan panjang organisasi ini dalam mencetak pemuda-pemuda yang kritis dan berperan aktif dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Pelaksanaan kajian kali ini menghadirkan tiga narasumber penting. Di antaranya adalah Sakti Abdul Fakih, Ketua Umum HMI Cabang OKU Timur Periode 2010-2011, yang kini aktif mengelola lembaga pendidikan di Kabupaten Ogan Komering Ilir. Selanjutnya, ada Panser Parubi, Komisioner Bawaslu Kabupaten OKU Timur untuk periode 2024-2029, serta Gus Nur, seorang enterpreneur muda OKU Timur yang bergerak di bidang bahan bangunan, foto studio, dan alat listrik.
Hengky Setiawan, Ketua Umum HMI Cabang OKU Timur, dalam sambutannya menyampaikan bahwa acara kajian siang hari ini akan dilanjutkan dengan pleno 1 pada malam harinya. Hengky juga mengutip perkataan dari ayahanda Lafran Pane, yang menyatakan bahwa saat ini HMI sudah tidak perlu lagi dan harus dibubarkan, sebuah pemikiran yang memicu diskusi di kalangan kader.
Dalam acara tersebut, Koordinator Presidium MD KAHMI OKU Timur, Iman Sulaiman, S.P., M.Si., turut memberikan pesan penting bagi HMI Cabang OKU Timur. Menurut Iman, Dies Natalis ini merupakan kesempatan untuk kembali mengenal khittah (jalan dan arah perjuangan) HMI yang sesungguhnya. “HMI Cabang OKU Timur harus rutin mengadakan kajian agar para kader tidak menjadi seperti gentong kosong,” ujarnya.
Iman juga menekankan dua pesan penting bagi para kader HMI. Pertama, ia mengingatkan agar HMI tidak sampai “pikun” dalam menghadapi tantangan zaman, dan kedua, ia mengingatkan agar kader HMI tetap kritis, serta tidak terjebak dalam pola pikir yang bersifat “nyelekutis” (tidak bertanggung jawab).
Dengan berbagai pesan tersebut, diharapkan HMI Cabang OKU Timur bisa terus berkomitmen untuk menghasilkan kader-kader yang berkompeten, kritis, dan siap berkontribusi bagi kemajuan bangsa. (apen)
Komentar