Murahnya Harga Cabai  Rawit Membuat Petani Jadi Buntung

Berita, OKU Timur400 Dilihat

Sumsel.news – Belitang Mulya – Harga cabai rawit yang tak kunjung naik,malah kini makin hari semakin turun. Sekarang harganya hanya mencapai  Rp 20ribu per kg, seperti di Kecmatan Belitang Mulya, Kabupaten OKU Timur, Pada Rabu 23 Mei 2023.

     Penurunan harga cabai rawit ini, tidak hanya terjadi di Kecamatan Belitang Mulya saja. Tetapi penurunan ini terjadi diseluruh daerah, bahkan seluruh Indonesia.

       Seperti dikutip dari detikfinance, Ketua Umum DPP Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi), Abdullah Mansuri mengatakan,  penurunan harga cabai rawit ini karena tingginya pasokan cabai rawit di tangan pedagang. Sementara permintaan saat ini tidak banyak.

       “Pasokan banyak, jadi bayangkan pedagang itu dua hari lalu baru stok, belum habis barang masuk lagi, ya harga jadi turun drastis,” ujarnya.

     Penurunan yang sangat derastis ini, Membuat semua petani cabai rawit menjadi menanggung rugi. Dikarenakan mereka tidak mendapatkan hasil yang sebanding dari kerja keras menanam cabai rawit, dari pembibitan hingga pemanenan.

       Penurunan harga cabai rawit ini dirasakan petani di OKU Timur, yakni Heri (40) petani cabai di Desa Tulung Sari, Kecamatan Belitang mulya menyebutkan, sejak harga cabai rawit merosot turun. Ia hanya mendapatkan  keuntungan yang sedikit dari menanam cabai rawit dan untung-untung ia tidak merugi.

        Karena biaya operasionalnya yang cukup mahal dikalangan petani yaitu seperti mulsa dan obat-obat mencapai Rp 6 juta, dengan luas lahan sewolon (setengahnya ¼ hektar) dan pohon 1000 batang.

       “Itu saja tidak terhitung upah mencangkul, dan memasang mulsa, karena dikerjakan sendiri dan perawatan nya setiap hari sendirian,” Ucap Heri, kepada wartawan Sumsel.news.

Ia menyebutkan, bahwa pemetiakan cabai dilakukan sendiri setiap hari. Dikarenakan, jika diupahkan tidak sanggup membayar buruhnya. Karena ujung- ujungnya malah rugi.

     Dalam seminggu, Heri mendapatkan cabai sebanyak 80 kg dari hasil panennya, jika harganya Rp 20 ribu maka ia mendapatkan Rp 1,6 juta dalam seminggunya.

“Hasil jual yang didapatkan masih jauh dari modal yang dikeluarkan, karena harus memetik berkali-kali untuk mengembalikan modal,” sebutnya.

  Sebagai petani  cabai Heri, mewakili petani cabai lainnya.  Mengharapkan harga cabai rawit kedepannya bisa naik dan kembali mencapai Rp 40 ribu perkg, sehingga bisa  mententram hati petani cabai.

Anton

Komentar