SUMSEL.NEWS – OKU Timur – Pemerintah Kabupaten OKU Timur melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan menggelar Uji Publik Kurikulum Muatan Lokal Budaya Komering, Kegiatan gelar di Ruangan Bina Praja II, Setda Pemkab OKU Timur, Senin ((5/7/2021). Dengan menghadirkan tim tinjauan akademik muatan lokal Budaya Komering oleh Direktur UP Palembang Dr Meita Istianda, Redefinisi Pendidikan Kemulian berbasis budaya oleh Staf khusus Bupadi Bidang SDM Suparman, Pengintegrasian budaya dalam muatan lokal pendidikan budaya komering pembentuk identitas OKU Timur maju lebih mulia oleh Ketua Lembaga Ada Komering H Leo Budi Rachmadi.
Dalam uji publik tersebut ada tiga penanggap materi kurikulum muatan lokal budaya komering yang disampaikan oleh Tim Pengambang Kurikulum, seluruhnya menanggapi dengan baik dan mendukung kurikurum tersebut, bila diterapkan pada tahun ajaran 2021-2022.
Adapun ketiga penanggap, yakni dari Ketua MKKS SMA, Perwakilan Kemenag OKU Timur, dan MUI OKU Timur.
Semenatara Kepala Dinas Pendidikan dan Budaya OKU Timur, melalui Dr Sopiyah Hadi, usai kegiatan kepada SUMSEL.NEWS merinci persiapan dalam menerapkan kurikulum muatan lokal budaya komering di sekolah pada tahun ajaran baru 2021-2022 mendatang. Penerapanya akan dialkukan secara bertahap di sekolah, dan kini sekolah sudah menyiapkan guru yang mengajar muatan lokal budaya komering.
“Untuk persiapan dalam rangka aplikasi kurikulum muatan lokal kemuliaan berbasis budaya komering, Pertama langkah awalnya akan diterapkan secara bertahap, tentuanya kami akan mencari guru-guru yang mungkin berbesik Komering dulu, nanti andai kata terjadi kekurangan secara bertahap,” rincinya.
Bila terdapat kekurangan guru muatan lokal budaya komering maka akan memenuhinya dengan menjadikan guru TKS sebagai tambahan dan diberikan pelatihan tentang muatan lokal budaya komering agar bisa menjadi pengajarnya di sekolah, pelatihan struktur bahasanya, tata istiadatnya dan seterusnya.
“Kedepannya kami berupaya bagaimana guru-guru yang TKS mempunyai besik dan mempunyai kemampuan untuk mengajarkan kurikulum kemuliaan ini, ya kita ajak, kita tarik, supaya diadakan pelatihan-pelatihan untuk penggunaan bahasa komering, bagaimana pengenalan huruf-hurufnya untuk tingkat dasar tadi,” jelas pria yang pernah menjabat Kepala SMP Negeri 2 Martapura ini.
Sebelum meninggalkan lokasi ruang uji publik, Ia memastikan muatan Lokal Budaya Komering akan diterapkan pada tahun ajaran akan datang, mengingat ini sudah menjadi program Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabubpaten OKU Timur.
“Sudah menjadi program dan sudah terstruktur baik itu kurikulum untuk tingkat PUADnya, tingkat SDnya, sampai tingkat SMPnya, Insyaallah tahun ini diterapkan,” ucapnya mengakhiri pembicaraan. apen
Komentar