SUMSEL.NEWS – OKU TIMUR – Jumlah kehilangan hasil panen padi dialami oleh petani akibat hama tikus di Kabupaten OKU Timur cukup tinggi. Berdasarkan data Dinas Pertanian Kabupaten OKU Timur jumlah kehilangan padi akibat hama tikus sebesar lima persen dari angka panen global di Kabupaten OKU Timur.
Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Dinas Pertanian Kabupaten OKU Timur, mendampingi Bupati OKU Timur. saat menjawab pertanyaan wartawan usai kegiatan Launching Gerakan Bersama Pengendalian Hama Tikus di Desa Suka Negara, Kecamatan Belitang II.
Angka lima persen dari hasil panen gabah kering sebesar 979 ribu ton. Bila dihitung ada potensi kehilangan sebesar 48.950 Ton pertahun. Kehilangan yang diakibatkan oleh gangguan dan serangan hama tikus.
“Kita ada kehilangan sekitar 5 persen dari itu kita tekan seminimal mungkin” Kata Bupati OKU Timur H Lanosin Melalui Plt Kepala Dinas Pertanian Kabupaten OKU Timur Tubagus Sunarseno.
Untuk itu tahun ini, demi meminimalisir gangguan dan hama tikus terhadap tanaman padi. Mengingat satu kali masa tanam hama tikus bisa beranak sampai dua kali. Bupati telah menginisiatif gerakan serentak melakukan pengendalian hama tikus di 18 Kecamatan yang ada di OKU Timur.
“Untuk menekan kehilangan hasil untuk tikus, dicanangkan gerakan hama tikus. Dengan ini, kita basmi dan musnahkan, insyaallah jumlah kehilangan akan berkurang bisa setengahnya,” ucap Tubagus.
Dengan adanya gerakan bersama pembasmian hama tikus tersebut. Pemkab mengharapkan adanya peningkatan hasil panen padi para petani di kabupaten OKU Timur dari sebelumnya 5 ton perhektar menjadi 7 ton perhektat.
“Kalau target dari kemarin 5 ton rata-rata (Perhektar), dengan bantuan bibit yang baru artinya semua sudah terbarukan (bibit) dan pengendalian hama kita tekan. Diharapkan hasil panen menjadi 7 ton perhektar,” Jelas Lanosin.
Tampak beberapa hari terakhir, terlihat petani di 12 Desa di Kecamatan Belitang Mulya. Petani di Desa Srimulyo, Kecamatan Madang Suku II. Dan Petani Desa Sukaraja, Kecamatan Buay Madang. Petani dengan di Komandoi Kepala Desa masing melakukan pembasmian hama tikus atau Gropyokan. Grobyokan merupakann salah satu cara pengendalian tikus sawah dengan alat yang sederana diantaranya cangkus, alat pemukul dan jaring.(apen)
Komentar