Sumsel.news – OKU Timur – Pada tanggal 17 Januari 2004 atau 17 tahun yang lalu, secara resmi Kabupaten OKU Timur ditetapkan sebagai Kabupaten baru hasil pemekarang dari Kabupaten OKU Induk (OKU). Bila melihat latar belakang sejarah tujuan dari pemekaran Kabupaten OKU TImur adalah untuk mensejahterakan dan pemerataan ekonomi dan pendidikan rakyat.
“Tujuan yang namanya pemekaran untuk memajukan baik perekonomian, pertumbuhan, dan untuk memperkecil rentang geografis pemerintahan,” Kata Tokoh OKU Timur yang juga Anggota DPRD Provinsi Sumatera Selatan HA Syarnubi, saat menghadiri dialog interaktif KNPI OKU Timur, yang ditayangkan secara langsung oleh Facebook Sumsel..news.
Dirinya mencontohkan, misalnya, sebelum mekar, pembangunan itu pusatnya di Baturaja, kemudian waktu itu dalam suatu kesempatanya saat zaman Bupati OKU Bapak Edi Yusuf, sebagai anggota DPRD sempat menyampaikan intrupsi meminta pembangun harus dilakukan merata.
“Sekarang ini pembangunan saya sampaikan kenapa hanya terfokus hanya pada wilayah Baturaja saja, kenapa tidak merata nah sekarang sikap saya dari pdi perjuangan saya sampaikan,” Ucapnya, mengenang ketika menanyakan kebijakan pembangunan saat itu.
Dirnya sedikit bercerita, Dulu saat Tahun 1974 dizaman orde baru, telah menghilangkan pemerintahan marga, kalau dulu kita tidak bisa menyelesaikan masalah, kalau tidak ditanda tangani pasirah, maka kegiatan jual beli dan pembangunan harus diketahui pasirah.
Tahun 1999, kita mengalami, apa yang dilakukan pemuda-pemuda seluruh bangsa Indonesia, mereka mengadakan demontrasi untuk melengserkan bapak presiden Suharto, kemudian lengser pak Suharto kita mengalami masa reformas.
Nah pada 1999 itu merupakan pemilu pertama, Setelah kita hitung-hitung jumlah anggota dewan yang berasal daerah Timur OKU berjumlah 15 orang. Pemekaran Kabupaten OKU Timur ini, akhirnya timbullah dari masyakat Buay Madang, Belitang dan Cempaka (BBC), rapatlah DPRD itu dipimpin Ketua DPRD.
“Kita itu voting untuk menentukan ibu kota Kabupaten OKU Timur, karean bada dua usulan antara Belitang dan Martapura. Akhirnya ibu kotanya, ditulis Belitang dan Martapura, dan dilakukan voting terbuka, kemudian setelah itu, anggota (DPRD) memilih untuk Kabupaten OKU Timur Ibukotanya Belitang ini 15 orang, kemudian yang memilih Martapura sebanyak 30 orang anggota DPRD di Martapura, akhirnya kami kalah namun legowo,” ucap syarnubi menceritakan sejarah penentuan Ibu Kota OKU Timur di 17 tahun silam..
Setelah OKU Timur terbentuk, yang paling pentingdalam mengisinya adalah semangat perjuangan kita, semangat kebersamaan kita, membangun pertanggungjawaban kita bagaimana OKU Timur ini lebih maju.
“Kemudian pada 2004, kita oku timur sudah berdiri dan kemudian bupati terpilih, yang pertama adalah bapak Haji Herman Deru, dan Ketua DPRDnya Drs M Syahri, dan Dan pada saat itu oku timur hanya sepuluh kecamatan, jelasnya.(apen).
Komentar